Ekonomi Kelautan dengan Ekonomi Biru
Kondisi sumber daya alam di laut telah terjadi penurunan secara signifikan di berbagai dunia yang disebabkan oleh ulah manusia seperti membuang sampah ke laut, membuang limbah tanpa penyaringan, melakukan penangkapan ikan secara ilegal serta merusak habitat hewan yang ada di perairan. Selain dari perbuatan manusia, penurunan ini dapat terjadi dikarenakan perubahan alam yang disebabkan oleh dampak dari perubahan iklim. Berdasarkan hal tersebut, perlu ada kesadaran untuk melindungi sumber daya yang ada di dalamnya dengan kebijakan kelautan yang berlandaskan dari tatanan hukum nasional (Dewan Kelautan Nasional, 2012).
Untuk menjawab dan mendukung hal tersebut, terdapat sebuah gagasan yang dikemukakan oleh Gunter Pauli yang memiliki suatu pendekatan baru yang bernama Blue Economy yang berjudul The Blue Economy : 10 years, 100 innovations, and 100 millions jobs. Kerusakan alam bukan hanya terjadi karena adanya limbah dari perusahaan atau industri, tetapi terdapat faktor manusia yaitu sifat keserakahan manusia untuk melakukan eksploitasi secara berlebihan. Sifat keserakahan manusia ini, masih tetap terjadi meskipun sudah banyak prinsip – prinsip yang digunakan untuk mengurangi hal tersebut seperti resource efficiency, low carbon dan social inclusiveness. Adapun esensi dari konsep Blue Economy yaitu (Dewan Kelautan Nasional, 2012).
- 1. Learning from Nature
- Esensi ini menggunakan prinsip yang sama dari alam yaitu ekosistem yang menggunakan sumber daya dari alam dan memperkaya kekayaan alam secara berkelanjutan.
- 2. The logic of ecosystems
- Esensi ini seperti air mengalir dari gunung yang sumber daya tersebut membawa energi untuk pemenuhan kebutuhan makhluk hidup seperti manusia, hewan bahkan tumbuhan.
- 3. Inspired by 100 innovations
- Esensi ini telah dikembangkan dan membutuhkan bahwa ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi yang lebih tinggi yang memiliki tujuan untuk mengalirkan energi dan sumber daya tanpa limbah.
Terdapat 3 hal untuk yang menjadi dasar pendekatan blue economy yaitu berkaitan tentang kondisi kesehatan ekosistem, aktivitas ekonomi yang berpusat pada kesejahteraan masyarakat serta adanya tata kelola sumber daya yang baik. Blue economy bukan hanya dari sektor ekonomi, melainkan juga menjamin adanya program dari sektor ekologi dan sosial. Secara umum, blue economy dapat dimodelkan sebagai sebuah kerangka ekonomi yang bertujuan untuk peningkatan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan cara kerja ekosistem. Berikut ini prinsip – prinsip yang ada di blue economy yaitu (Dewan Kelautan Nasional, 2012).
- 1. Efisiensi terhadap penggunaan sumber daya alam
- 2. Memiliki zero waste.
- 3. Adanya keinklusifan sosial yang memberikan kesempatan lebih banyak bagi orang yang kurang mampu.
- 4. Adanya sistem siklik yang menjadi pembangkitan tanpa akhir untuk regenerasi.
- 5. Terciptanya produk dan strategi yang inovatif yang berlandaskan prinsip – prinsip hukum fisika.